2008.01.19 09:30:09 (기록하지 않음)
121772
TKW Loncat dari Lantai Dua
Jum'at, 18 Januari 2008 | 20:42 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kernesi, 22 tahun, tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang, loncat dari lantai dua sebuah rumah di Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat (18/1) sekitar pukul 00.30 WIB .
Menurut Feri (47) tetangga Murniati yang menolong korban, korban mengaku sering disiksa oleh penyalurnya, Murniati (28). Akibatnya, korban patah kaki kanan. Kini korban dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Korban ditemukan oleh salah satu warga dengan kondisi sudah patah tulang. Oleh warga korban langsung diungsikan ke rumah Ketua RT. Dari pengakuan korban,ia sering disiksa dan dicaci. "Cerewetnya minta ampun. Ia sering mengumpat kasar kepada TKW-nya," kata Feri di rumahnya.
Lalu, Feri menelpon polisi dan bersama belasan warga setempat mengrebek rumah itu kontrakan yang dijadikan penampungan TKW itu. Awalnya Murniati sendiri tidak tahu ada TKW-nya yang lari.
Murniati juga menolak diperiksa rumahnya. Namun dengan sedikit paksaan, maka ia memperbolehkan rumahnya diperiksa. Ketika ditanya jumlah TKW-nya, Murni
menjawab 13 anak. Namun setelah dikeluarkan semua ternyata cuma ada 12 anak. Ketahuan bahwa yang melarikan diri adalah TKW-nya Murni. Murni lalu
digelandang ke kantor polisi
Jum'at, 18 Januari 2008 | 20:42 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kernesi, 22 tahun, tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang, loncat dari lantai dua sebuah rumah di Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat (18/1) sekitar pukul 00.30 WIB .
Menurut Feri (47) tetangga Murniati yang menolong korban, korban mengaku sering disiksa oleh penyalurnya, Murniati (28). Akibatnya, korban patah kaki kanan. Kini korban dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Korban ditemukan oleh salah satu warga dengan kondisi sudah patah tulang. Oleh warga korban langsung diungsikan ke rumah Ketua RT. Dari pengakuan korban,ia sering disiksa dan dicaci. "Cerewetnya minta ampun. Ia sering mengumpat kasar kepada TKW-nya," kata Feri di rumahnya.
Lalu, Feri menelpon polisi dan bersama belasan warga setempat mengrebek rumah itu kontrakan yang dijadikan penampungan TKW itu. Awalnya Murniati sendiri tidak tahu ada TKW-nya yang lari.
Murniati juga menolak diperiksa rumahnya. Namun dengan sedikit paksaan, maka ia memperbolehkan rumahnya diperiksa. Ketika ditanya jumlah TKW-nya, Murni
menjawab 13 anak. Namun setelah dikeluarkan semua ternyata cuma ada 12 anak. Ketahuan bahwa yang melarikan diri adalah TKW-nya Murni. Murni lalu
digelandang ke kantor polisi
